Tahun 2022, Tren Perbaikan Sektor Properti Akan Terus Berlanjut
Sektor properti telah membuktikan keandalannya dengan tetap bertahan di situasi perekonomian seperti apapun. Bahkan, sektor padat modal ini juga selalu bisa meningkat dan melampaui angka produk domestik bruto (PDB). Saat PDB kita terpuruk hingga minus 2,1 persen akibat pandemi Covid-19, sektor properti tetap menunjukan peningkatan dengan tumbuh positif mencapai 2,3 persen.
Tahun 2020 lalu nilai ekonomi yang disumbang dari sektor properti mencapai Rp324,3 triliunn atau memakan porsi 3,02 persen dari total perekonomian nasional. Menurut pengamat properti dari Epic Property M. Gali Ade Novran, nilai ekonomi sektor properti yang mencapai Rp324 triliunan ini menandakan catatan kontribusi sektor ini yang tertinggi terhadap perekonomian nasional.
“Paling tidak dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini menjadi catatan kinerje sektor properti yang tertinggi untuk perekonomian nasional. Capaian ini juga merupakan sejarah baru untuk nilai yang bisa dicapai hingga sebesar itu dan ini sangat membanggakan karena terjadi saat situasi kita menghadapi pandemi Covid-19,” ujarnya.
Sektor properti memang sempat turun khususnya pada periode awal hingga pertengahan tahun 2020 lalu. Tapi hal ini hanya tren sesaat karena kinerja sektor properti kembali bergerak naik khususnya dari kinerja penjualan segmen rumah tapak tipe kecil, menengah, maupun besar dan tren ini terus berlanjut hingga tahun 2021.
Salah satu yang ikut terdorong dari geliat sektor properti yaitu industri perbankan khususnya untuk kategori pembiayaan perumahan (KPR). Produk KPR menjadi unggulan dan andalan bank karena penyalurannya juga terus meningkat terlebih dengan banyaknya kemudahan seperti tren suku bunga yang terus turun, depe ringan, dan sebagainya.
Pembelian produk properti dengan program KPR bank juga kian fleksibel sehingga meringankan masyarakat yang mengaksesnya. Berbagai kemudahan seperti fleksibilitas masa tenor pendek hingga ekstra panjang yang cocok untuk milenial, uang muka ringan yang bisa dicicil, dan sebagainya.
Hal ini membuat pembelian produk properti yang menggunakan skema KPR mencapai lebih dari 75 persen di kuartal kedua tahun 2021. Secara tahunan, penyaluran KPR dari perbankan juga meningkat hingga 7,24 persen atau pada kuartal kedua 2021. Hal ini sangat menarik karena di saat segmen kredit lain menurun, penyalurann KPR justru meningkat.
“Situasi ini membuat kami optimis dengan prediksi sektor properti yang terus membaik pada tahun ini akan terus berlanjut pada tahun 2022. Hal ini juga bisa dilihat dari rata-rata transaksi penjualan perusahaan pengembang yang terus meningkat juga penyaluran KPR dari perbankan yang mengalami peningkatan sama,” beber Gali.
https://www.rumah.com/berita-properti/2021/11/202065/tren-perbaikan-sektor-properti-akan-terus-berlanjut-tahun-2022