Komoditi Unggulan Indonesia yang Mendunia

Indonesia merupakan negara subur penghasil banyak produk pertanian hingga perkebunan yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan manusia. Hal tersebut merupakan salah satu alasan banyaknya negara yang tertarik menjajah Indonesia pada zaman dahulu. Salah satu bukti yang bisa kita lihat adalah kejayaan tanaman cengkeh (cloves) yang dibudidayakan dan diperdagangkan ke benua Eropa sejak abad ke-16 masehi.

Hingga saat ini, kesuburan Indonesia belum berkurang. Bahkan, kemajuan ilmu pertanian dan teknologi yang beriringan semakin meningkatkan jumlah produksi hasil perkebunan. Beberapa komoditi perkebunan merupakan produk unggulan yang menjadi sumber pendapatan negara dalam skala besar. Nah, berdasarkan tingkat permintaan, luas lahan perkebunan yang aktif, dan perputaran nilai ekonomi di masa mendatang, berikut ini adalah 7 komoditi unggulan perkebunan Indonesia yang mendunia.

1. Kelapa Sawit
Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia. Bahkan, pada tahun 2011 lalu, Indonesia berhasil menguasai pasar minyak sawit dunia hingga 47%.

Diperkirakan produksi minyak sawit mentah Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Hal ini didukung oleh dibuatnya kebijakan Indonesia Sustainable Palm Oil (IPSO) untuk menjamin mutu hasil perkebunan kelapa sawit dalam melawan larangan penggunaan minyak kelapa sawit dari pemerintah Eropa dengan alasan kesehatan dan lingkungan.

Namun, terlepas dari larangan itu, pertumbuhan konsumen minyak nabati yang diolah dari kelapa sawit akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh kelapa sawit memiliki keunggulan yaitu harga yang lebih murah dengan kualitas yang sama dibandingkan dengan olahan minyak nabati dari bahan lain seperti biji bunga matahari dan minyak kedelai.

Saat ini, perkebunan sawit terbesar Indonesia berada di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan. Daerah tersebut sesuai dengan syarat tumbuh kembang yang baik bagi tanaman sawit, yaitu berada pada ketinggian di bawah 400 meter dengan suhu optimal 27 derajat celcius. Fakta lain yang tak kalah penting adalah perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menyokong setidaknya 17 juta jiwa masyarakat Indonesia.

2. Kakao
Kakao merupakan komoditi unggulan Indonesia yang berasal dari Sulawesi dan Sumatera. Kakao termasuk salah satu produk yang diminati oleh pasar dunia. Komoditi ini juga mengalami peningkatan produksi sebesar 3,5% per tahunnya. Dengan total produksi pada tahun 2016 sebesar 712,231 ton, menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar ketiga di dunia.

Pemerintah Indonesia juga mendukung peningkatan produksi tanaman ini dengan terus melakukan riset dan inovasi melalui Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PUSLITKOKA).

3. Cengkeh
Komoditi ini merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tumbuh di Maluku. Berdasarkan data The Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia merupakan penghasil cengkeh terbesar di dunia. Hal ini disebabkan oleh adanya pengembangan dan peningkatan produksi yang membuat penanaman cengkeh hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.

Syarat tumbuh tanaman cengkeh cukup mudah yaitu berada pada ketinggian hingga 900 mdpl dan suhu berada di kisaran 21-35 derajat celcius. Luasnya pasar yang tersedia untuk komoditi ini tidak terlepas dari banyaknya manfaatnya seperti bahan baku farmasi dan makanan hingga bahan baku produksi rokok.

4. Karet
Karet merupakan tanaman asli Brasil yang ditanam pertama kali di Kebun Raya Bogor. Saat ini, karet merupakan komoditi unggulan Indonesia dengan total produksi tahunan mencapai 3,2 juta ton, menjadikan Indonesia sebagai peringkat 2 penghasil karet mentah terbesar di dunia.

Tanaman ini banyak tumbuh di Sumatera dan Kalimantan karena sesuai dengan syarat tumbuh kembang yang baik bagi tanaman karet, yaitu berada pada ketinggian diantara 200-600 mdpl dengan suhu 25-35 derajat celcius.

Karet mentah dihasilkan dari penyadapan pohon karet dewasa lalu diolah sehingga membentuk lembaran-lembaran yang kemudian diperdagangkan. Karet mentah tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pokok pembuatan alat-alat rumah tangga, alat perkantoran, ban karet, dan lain-lain.

5. Biji Kopi
Masyarakat Indonesia memiliki tren budaya ngopi. Hal ini dapat terlihat dari berjamurnya kedai-kedai kopi tradisional maupun modern. Namun, selain untuk memenuhi kebutuhan kopi nasional, perkebunan kopi di Indonesia juga merupakan sumber kopi utama terbesar nomor 4 di dunia.

Indonesia sulit menjadi pemasok nomor 1 dunia karena rendahnya efektifitas produksi tanaman. Saat ini, produksi biji kopi di Indonesia berjumlah 800 kg/ha, sementara Vietnam mampu memproduksi 1500 kg/ha dan Brazil mencapai 2000 kg/ha.

Perkebunan kopi Indonesia banyak terdapat di Sumatera Utara, Lampung, Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan. Daerah tersebut memiliki jenis tanah vulkanik yang subur dan memiliki jumlah kandungan pasir yang cukup.

Beberapa jenis kopi Indonesia yang terkenal antara lain kopi Gayo/Aceh, kopi Jawa, kopi Toraja, kopi Luwak, dan Kopi Bali/Kintamani.

6. Teh
Tanaman teh pertama kali ditanam di Batavia (Jakarta) sebagai tanaman hias pada tahun 1684. Namun, sekarang, tanaman ini merupakan komoditi yang terkenal dengan tingkat produksi tahunan yang cukup tinggi.

Teh dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 200-2000 mdpl dan tinggi pohon mampu mencapai 6-9 meter tanpa perawatan. Untuk perkebunan, tinggi maksimal yang dipertahankan adalah 1 meter.

Perkebunan teh terluas berada di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

7. Tebu
Tebu juga termasuk komoditi unggulan perkebunan Indonesia.Pada dasarnya, tanaman tebu termasuk ke dalam jenis tumbuhan rerumputan yang tumbuh alami di daerah tropis. Ahli botani berpendapat bahwa asal mula tanaman ini berasal dari Papua Nugini. Syarat tumbuh kembang baik tanaman ini adalah berada pada ketinggian 1400 mdpl dengan cuaca yang relatif panas.

Tanaman tebu banyak dimanfaatkan sebagai bahan pokok pembuatan gula dan penyedap masakan. Tebu diolah dengan mengekstrak batang tebu hingga mengkristal. Selain gula pasir, pengolahan tebu juga menghasilkan produk sampingan seperti etanol dan tetes tebu.

Indonesia hingga saat ini memiliki 50 pabrik gula yang masih beroperasi dan menempati peringkat 8 penghasil tebu di dunia.

https://paktanidigital.com/